Kaderisasi merupakan denyut nadi dalam Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul 'Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul 'Ulama (IPPNU). Tanpa kaderisasi Organisasi akan mati. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Sumedang, Aang Muhammad Fauzie dalam sambutannya pada acara Konferensi Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Sumedang, Sabtu (04/06/2022) siang.
"Kaderisasi adalah denyut nadi organisasi. Khususnya di IPNU dan IPPNU. Tanpa kaderisasi organisasi secara perlahan akan mati karena tidak ada lagi estafet kepemimpinan dan orang-orang yang mengurusi organisasi", tegas Aang.
Aang mengatakan, untuk menjalankan organisasi tidak hanya membutuhkan kaderisasi yang berlanjut. Tapi output dari kaderisasi yang disebut kader harus memiliki keahlian masing-masing di bidang tertentu.
"Tidak hanya harus melakukan kaderisasi dengan terus menerus. Untuk menjalankan roda organisasi dibutuhkan juga keahlian di masing-masing bidang yang harus dimiliki oleh setiap kader baik itu dalam hukum, medis dan lain-lain", ujarnya.
Sehingga, lanjut Aang. Kedepannya para kader bisa menjadi penerus bangsa yang tangguh dan berguna.
"Sehingga di masa yang akan datang, kader IPNU IPPNU bisa menjadi penerus bangsa yang berguna. Ketika dibutuhkan dalam bidang hukum, IPNU IPPNU bisa berkontribusi. Termasuk bidang yang lainnya juga", tandas Aang.
Aang berharap, untuk membentuk keahlian para kader IPNU IPPNU di bidangnya masing-masing, para alumni bisa memberikan kontribusi dan dukungan untuk mewujudkannya.
"Saya harap para alumni IPNU IPPNU bisa memberikan kontribusi dan dukungan untuk mewujudkan kader yang memiliki keahlian. Karena tanpa bantuan para alumni akan sulit sekali mewujudkan cita-cita ini", pungkas Aang. ***Zidan
Tidak ada komentar:
Write $type={blogger}