Tampilkan postingan dengan label H Sa'dulloh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label H Sa'dulloh. Tampilkan semua postingan

Fahami makna silaturahmi, Ketua DPRD Sumedang bangga di akui Alumni


Pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah gelar kegiatan halal bi halal bersama para alumni. 

Kegiatan ini sekaligus MUNAS (Musyawarah Nasional) pertama IKAPPAS (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah), Sabtu (28/05/22). 

Halal bihalal juga Musyawarah Nasional IKAPPAS ini untuk memperkuat tali silaturahmi alumni pesantren. 

Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra antusias turut menghadiri karena beliau dulunya juga santri. 

"Ternyata silaturahmi yg benar itu ya begini, saya di depan ngomong yg di belakang asik ngobrol. berbeda dengan saat saya halal bi halal di DPRD semua orang tidak berani ada yang bicara", Kata Irwansyah.

"Makna halal bi halal kali ini saya dapet, nanti ketika saya rapat akan ngomong"silahkan kalian ngobrol di belakang saya ngomong di depan", guyon nya. 

"halal bihalal yang benar itu ya begini, sebab benar apa yang slalu di katakan kiyai. "Sudah lama tidak bertemu teman lama waktu dulu mesantren,terus kalo ga sekarang ngobrol pas ketemu halal bihalal mau kapan lagi, tentu tak ada waktu lagi", Pungkas nya. 

"Karena kiyai bilang meskipun 1jam berada di pesantren al-hikam ini dianggap alumni, saya mohon kepada rekan-rekan semuanya jangan anggap saya siapa-siapa lagi, anggap saya alumni di sini", tutup Irwansyah sambil tersenyum ***Helmi

Ponpes Al-hikam Sumedang Gelar Musyawarah Nasional Alumni Ke-1

Pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah akan menggelar kegiatan halal bi halal sekaligus MUNAS (Musyawarah Nasional) pertama IKAPPAS (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah). 

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari sabtu 28 Mei 2022 yang bertempat di Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang. 

Adanya Musyawarah Nasional IKAPPAS ini untuk memperkuat tali silaturahmi alumni pesantren. 

"Alumni pesantren Al-hikamussalafiyyah saat ini sudah ada di berbagai daerah, kabupaten kota, hingga dari berbagai provinsi", ucap Ayi salah satu asatidz Pesantren 

" Maka dari itu, kita mengadakan halal bi halal sekaligus Musyawarah Nasional IKAPPAS pertama, supaya alumni pesantren Al-hikamussalafiyyah terorganisir" kata ayi, Kamis(26/05/22). 

"Yang lebih penting daripada itu, bukan hanya terorganisir secara tekstual saja. Namun secara kontekstual sebagai alumni tentu masih terikat kuat mempunyai kewajiban terhadap pesantren juga masyarakat", tuturnya. 

"Saya berharap setelah halal bi halal dan Musyawarah Nasional nanti, menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Khusus nya untuk pesantren umumnya untuk kita semua sebagai alumni pesantren". ***Helmi

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN PUSKESTREN DI PONPES AL HIKAMUSSALAFIYYAH

                                Sumber : Syarif Hidayatulloh


Pendiri Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah K.H Muhammad Aliyuddin dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah K.H Sa'dulloh yang didampingi oleh Tim PPK Sanitasi PUPR Provinsi Jawa Barat meletakkan batu pertama untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Ponpes Al-Hukamussalafiyyah, Sabtu(03/07).

Pendiri Ponpes Al Hikamussalafiyyah KH. M. Aliyuddin berterima kasih kepada pemerintah karena telah memberikan kuota pembangunan sanitasi untuk Ponpes Al Hikamussalafiyyah. 

Peletakan batu pertama tersebut dilakukan dengan sebelumnya melakukan doa bersama untuk kelancaran pembangunannya.

Tim PPK Sanitasi PUPR Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Muhammad Zuhdan berharap agar pembangunan MCK ini bisa dimanfaatkan dengan baik khususnya santri yang bermukim di Ponpes Al Hikamussalafiyyah. Hal ini dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar dengan aman, nyaman, bersih dan sehat.

“Kami atas nama Tim TFL sangat mendukung sekali pembangunan ini. Ini bukti kepedulian dari pemerintah, terutama oleh Kemenag melalui PUPR. Kami siap membantu dan mengawal proses pembangunannya sampai selesai,” Pungkasnya.

Sebagai muasis Pondok Pesantren KH Mohammad Aliyuddin mengucapkan “Terima kasih kepada pemerintah karena telah memberikan kuota pembangunan sanitasi untuk Ponpes Al Hikamussalafiyyah, MCK ini sangat dibutuhnya.”

Senada  muasis Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyyah, Pimpinan Pesantren KH Sa'dulloh juga apresiasi kepada pemerintah atas bantuan pembangunan MCK di Ponpes Al Hikamussalafiyyah, termasuk pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). 

Lanjutnya, “Kita bahagia dan gembira atas perhatian pemerintah terhadap Ponpes. Kenapa? Karena pemerintah harus berterima kasih atas adanya ponpes yang dikelola oleh masyarakat.”

"Pimpinan Pesantren meminta agar pengelola bisa melaksanakan pembangunan sesuai dengan regulasi. Ia tidak ingin ada masalah di kemudian hari, Kelola dengan baik. Manfaatkan oleh lingkungan.” (Helmi***)

H. Sa’dulloh: Proses Belajar untuk Sukses Membutuhkan Perjuangan

 


FORKOWAS.com – Pimpinan Pesantren Al Hikamussalafiyyah, H. Sa’dulloh mengatakan, proses belajar untuk menjadi orang sukses membutuhkan waktu yang lama dan perjuangan berat.

“Proses belajar dan proses mencari ilmu untuk menjadi orang sukses itu memerlukan perjuangan yang berat, panjang perjalanannya, dan waktu yang lama,” kata H Sa’dulloh dalam kegiatan Tasyakur Akhirussanah Yayasan Pendidikan Islam Mohammad Aliyuddin di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021).

Perjuangan mencari ilmu itu tidak hanya terbatas sampai selesai pesantren atau sekolah saja, atau tidak hanya selesai sampai berumah tangga. Tetapi, mencari ilmu itu harus terus dilakukan selama kita masih hidup, lanjut H. Sa’dulloh.

“Kalau ingin mendapatkan kualitas ilmu, maka proses belajar mencari ilmu itu harus lama,” tegasnya. Silahkan bacalah biografi orang-orang yang sukses dalam mencari ilmu. Lihat bagaimana perjuangan para kiai, para ulama, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh masyarakat yang telah sukses.

“Kalau melihat orang sukses, jangan hanya kagum saja. Tapi lihat bagaimana perjuangannya dan kalian ikuti,” ucapnya. Sebagai contoh, menghafal Al qur’an sampai lancar itu butuh waktu lama, tidak bisa instan atau cepat. 

Beres menghafal Al quran, itu hafalan harus terus dijaga. Dan, proses manjaga hafalan Al quran sampai betul-betul lancar, itu butuh waktu cukup lama. Perlu istiqomah sampai 18 atau 20 tahun.

“Kalau selesai menghafal Al quran 3 tahun, terus hafalan itu ditinggalkan, maka akan habis hafalan Al-Qur’an tersebut dan tidak akan lancar-lancar,” ungkap H. Sa’dulloh.

Itu baru belajar ilmu menghafal Al-Qur’an saja, belum kalau ditambah belajarnya dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Seperti ilmu fiqih, tauhid, falak nahwu, shorof. Belum ditambah ilmu umum yang lainnya. Waktu belajarnya akan membutuhkan waktu lama lagi.

Apalagi kalau mengikuti seperti pengalamannya para kiai dan ulama zaman dulu. Sampai tua pun masih tetap berada di Pesantren belajar kepada guru-gurunya. Kalau anak-anak zaman sekarang, kadang-kadang baru belajar 3 tahun saja di Pesantren, sudah mau istiqomah diam di rumah. Maunya nikah saja, berkeluarga, dan sudah menganggap selesai mencari ilmu itu.

“Jadi saya tegaskan ulang, lanjutkan mencari ilmu. Rugi kalau mencari ilmu hanya sebentar saja. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses,” ujar H. Sa’dulloh. (Helmi)***

Interested for our works and services?
Get more of our update !