Pelepasan 10 Jama'ah Umroh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah
Pelepasan 10 Jamaah Umroh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah. Minggu (27/11/22). |
Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah,lepas jama'ah Umroh.
Pelepasan 10 Jamaah Umroh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah. Minggu (27/11/22). |
Kegiatan Al-hikam Fest 2022 yang di Suport Yayasan Erik Thohir menjadi ajang pengembangan para bakat santri. Sabtu (26/11/2022). |
Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah gelar ajang pengembangan bakat santri melalui Festival.
Diantaranya Festival Hadroh dan Musabaqah Hifdzil Qurán (MHQ) 10, 20, dan 30 Juz.
Kegiatan ini sebut kegiatan Al-Hikam Fest 2022 yang bertempat di Lapangan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang, Sabtu (26/11/22).
Menurut keterangan dari pihak panitia,ada 13 Grup Hadroh, 12 Peserta MHQ golongan 10 Juz, 12 Peserta MHQ golongan 20 Juz, dan 12 Peserta MHQ golongan 30 Juz santri ponpes. Al-Hikamussalafiyyah.
Temanya dari kegiatan ini sangat menarik,"Ekspresikan dirimu dengan Al-Qurán dan Shalawat".
Terselenggara kegiatan Al-Hikam Fest 2022 ini berkat kerjasama dengan E-Troopers (Yayasan Erick Thohir) yang bergerak dibidang Sosial, khususnya Pembangunan ruang public dan Social Healing Event.
KH. Sa’dulloh, Pimpinan Ponpes. Al-Hikamussalafiyyah mengapresiasi kegiatan Al-Hikam Fest 2022 bisa terselenggara dengan dukungan E-Troopers.
“Apresiasi, terimakasih kepada E-troopers atas dukungannya terhadap kegiatan ini, mudah mudahan amal baik bapak Erick Thohir dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang setimpal”. Tuturnya.
“Karena kegiatan ini dilaksanakan dipesantren maka, Festifal yang diadakan pun yang berciri khas pesantren. Karena itu kita menetapkan kegiatannya yaitu Festival Hadroh dan Musabaqah Hifdzil Qurán 10, 20, dan 30 Juz”. Terangnya.
“Mudah mudahan bermanfaat, para santri bisa menampilkan kreasinya yang terbaik, sehingga bisa menjadi catatan buat yayasan Erick Thohir tentang bagaimana kehidupan dipesantren kita ini”. Pungkasnya.
Adapun dewan juri pada Festival Hadroh oleh Ustdh. Hj. AI Faridah (Pengasuh Asrama Putri), Ust. Aceng Rosyadi (Pengajar Tilawah), dan Ust. M. Abdulloh (Vokalis Grup Hadroh El-Syakh). Sementara juri pada MHQ oleh Ustdh. Umi Kulsum (Pengajar Tahfidz Putri), Ustdh. Hj. Yayah Zakiyah (Pengajar Tahfidz Putri), dan H. Dede Sulaeman (Pengajar Tahfidz Putra).
Writer : M. Ramdan Kurnia
Editor : Helmi Fauzi Ridwan
SELAMAT HARI GURU NASIONAL (Sang pahlawan tanpa jasa) Karya : Bapukisme |
Kau adalah seni tauladan
Kau adalah bangsawan yang telah menjadi pahlawan
Yang telah mewakafkan pikiran dan tindakan
Namun jasamu kerap kali terlupakan
Guru
Tanpamu hidup akan terbelenggu
Tidak memiliki arah yang menentu
Pikiran takan maju dan membeku
Keras bagaikan batu
Guru
Seorang sosok pemberi contoh
Mengajarkan manusia supaya tidak ceroboh
Menjaga kesucian insani tidak bertutur cemooh
Menguatkan iman agar tidak roboh
Guru
Peranmu telah berhasil mendidik muka bumi
Tanpa lelah berjuang setiap hari
Membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
Meski kurang di hargai
Guru
Di mata kami kau sudah bukan siapa-siapa
Kau orang spesial yang pernah ada
Kebaikan mu menumbuhkan rasa cinta
Kepedulianmu adalah bukti satu-satunya pahlawan tanpa jasa
Guru
Karenamu kami mampu menulis
Menggoreskan pena mengungkapkan sebuah sinopsis
Karenamu kami mampu membaca
Menafsirkan arti sebuah susunan kata
Guru
Berkat jasamu dunia ini terasa terang
Hingga kami mampu berpikir cemerlang
Berkelip terang bagai kunang-kunang
Rasanya indah bagai bintang-bintang
Terimakasih guru
Kau telah memberikan banyak ilmu
Sedangkan kami belum bisa memberikan sesuatu
Sampai saat ini kami hanya bisa berdo'a
Semoga selalu di lindungi sang maha pencipta
Dan kelak kita bisa berkumpul di surganya
~ Bapukisme ~ (Jurnalis Santri Sumedang)
Data Pondok Pesantren yang terkena dampak paska gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Selasa (21/11/22). |
Paska kejadian gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022,forkowas.id mendapatkan informasi terkait data beberapa pondok pesantren yang rusak berat terdampak gempa.
Informasi ini kami dapatkan dari dari FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) Kabupaten Cianjur.
Berikut ini Pesantren yang Rusak berat terdampak Gempa
(ada yg wafatnya)
1. Ponpes Alhumaidiyah Benjot Cugenang (1 org wafat)
2. Ponpes Al-Uzlah Pacet
3. Ponpes Al-Burdah Buniaga Pacet
4. Ponpes Almuin Ciwalen Warungkondang
5. Ponpes Riyadul Alfiyyah Benjot Cugenang (1 org wafat)
6. Ponpes Nahdlatul Shibyan Angkrong Cugenang
7. Ponpes Nurul Wathan Pacet
8. Ponpes Hibbatussadiyah Nagrak Cianjur
9. Ponpes Izzul Islam Karangtengah
10. Ponpes Sabilurrasyad Warungkondang
11. Ponpes Manbaus Saadah Bbk Ciparay Nagrak Cianjur
12. Ponpes Cinta Bagja Gekbrong
13. Ponpes Nurul Hidayah Alkhodijiyah Rancagoong Cilaku (istri Kyai nya wafat)
14. Ponpes Nuurun Najah Bayubud Cilaku
15. Ponpes Al-Musyarrofah Warungkondang
16. Ponpes Daarul Falah Jambudipa Warungkondang
17. Ponpes Sunanul Abrar Cipetir Ciwalen Warungkondang
18. Ponpes Al-Ittihaad Nagrak Cianjur
19. Ponpes Syeikh Nur Qadim Cikiara Ciwalen Warungkondang
20. Ponpes Al-Itishom Warungkondang
21. Ponpes Al-Kautsar Cipaku Warungkondang
22. Ponpes Ashabul Yamin Alkhotibiyah Sukawangi Warungkondang
23. Ponpes Ibnu Izzuddin Cibeleng Gekbrong (4 wafat)
24. Ponpes Tarbiyah Shibyan Mangunkerta Cugenang (21 wafat)
25. Ponpes Al-Maruf Warung Jengkol Cugenang (1 org wafat)
26. Ponpes Al-Falakiyah Kebon Peteuy Gekbrong
27. Ponpes Babakan Renyom Nagrak Cianjur (1 wafat)
28. Ponpes Daarunnajah Geger Cilaku
29. Ponpes Al-Istiqomah Ciendeur Warungkondang
30. Ponpes Raudlatul Ulum Ciawitali Warungkondang
Laporan Sementara.
(Catatan laporan FKPP Cianjur)
"Mesantren Sambil Sekolah atau Sekolah Sambil Mesantren?" Oleh Helmi Fauzi Ridwan, S.E Jurnalisme Santri Sumedang |
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi seseorang dalam berbagai aspek yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat,dan orang lain.
Pada saat ini,standarisasi jenjang pendidikan menjadi sebuah acuan untuk kepentingan karir seseorang.
Tidak terlepas dari faktor pergaulan lingkungan yang terjadi di masyarakat yang begitu membuat kehawatiran para orangtua.
Terutama kehawatiran kepada anak-anak nya takut terbawa arus oleh pergaulan yang kurang baik,saat ini tidak sedikit yang mengalami kecelakaan hingga menimbulkan gangguan mentalitas karena pergaulan bebas.
Ini menjadi tantangan besar bagi para orangtua,bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga dan menjamin anak-anaknya supaya tidak terjerumus di kemudian hari.
Maka jangan heran banyak orangtua yang menitipkan anaknya di sebuah lembaga pendidikan keagamaan yaitu pesantren.
Pesantren yang sering dicari saat ini yakni pesantren yang ada pendidikan formalnya (sekolahnya).
Namun sayangnya,tidak sedikit orangtua yang belum memahami perbedaan prinsip antara mesantren sambil sekolah dan sekolah sambil mesantren.
Terbukti banyak kejadian ketika seorang orangtua menitipkan anaknya di sebuah lembaga pendidikan islam atau pesantren yang ada sekolahnya berprinsip "nyekolahkan anak sambil mesantren".
Sehingga, seolah-olah yang diutamakan orangtua itu pendidikan formalnya bukan pendidikan pesantrennya.
Ini yang menjadi persoalan yang kerap kali terjadi,tutur bahasa itu menjadi sebuah prinsip penting mana yang utama dan mana yang harus di utamakan.
Padahal sebenarnya makna dari pesantren itu mengutamakan pembelajaran atau pendidikan ilmu agama,adapun sekolah formalnya itu menjadi nomor dua.
Pendidikan formal atau sekolah di sebuah pesantren hanya untuk mengimbangi saja,menjadi tempat refreshing (hiburan) seorang Santri.
Santri di pesantren mempunyai kewajiban untuk mengaji,menghafal dll. Dalam sehari bisa mencapai lima kali untuk mengaji, santri pikirannya terus di olah diasah di genjot untuk berpikir.
Karenanya seorang santri akan sesekali merasakan fase kejenuhan,butuh hiburan untuk merefresh pikirannya.
Itu yang menjadi alasan kenapa pendidikan formal atau sekolah menjadi tempat hiburannya para santri di pondok pesantren.
Maka dari itu,untuk para orang tua yang ingin mesantrenkan anaknya niatkan "mesantrenkan anak sambil sekolah" bukan "menyekolahkan anak sambil mesantren"
Di pesantren itu banyak sekali keberkahan,dipesantren itu banyak pembelajaran tentang kehidupan yang akan menjadi pengalaman bagi santri itu sendiri untuk kelak bekal di masyarakat.
Jika niatnya "menyekolahkan anak sambil mesantren"mending cari saja sekolahan formal yang terbaik di luar sana,jangan di pesantren.
Kita sebagai orangtua jangan hawatir ketika anaknya sedang menimba ilmu di pesantren,karena di pesantren sudah ada yang bertanggungjawab untuk mendidiknya.
Ikhlas kan dan buakakan seluas-luasnya pintu keridhoan kita sebagai orang tua,sebab _Ridhollohu Fii Ridhol walidain, sukhthullohi fii sukhthil walidain_ Ridhonya Allah SWT tergantung pada ridhonya orangtua dan murkanya Allah SWT tergantung pada murkanya orangtua,itu akan menjadi kemudahan bagi anak kita yang sedang menimba ilmu di pesantren.
Cukup do'akan saja supaya anaknya sehat dan menjadi anak yang sholih sholihah supaya kelak bermanfaat bagi orang yang ada di sekelilingnya. ***Helmi
Sumedang,Rabu 26 Oktober 2022 Oleh Helmi Fauzi Ridwan |
Tiga kata selogan yang saya goreskan,mengandung sebuah makna yang luas dalam kehidupan, bahkan menjadi pedoman bagi santri di salah satu pondok pesantren yang ada di kabupaten Sumedang.
Pesantren yang berdiri di sebuah pedesaan,dikelilingi dengan pesawahan dan perkebunan juga pegunungan,Namanya Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah yang bertempat di Sukamantri Tanjungkerta Sumedang.
Berawal dari kata Nyantri,disana seorang Santri di haruskan Nyantri oleh gurunya selama di pesantren,seorang santri tentu mempunyai kewajiban.
Kewajiban tersebut meliputi segala aspek yang bersangkutan antara seorang santri ketika berada di pesantren.
Terutama datang nya ke sebuah pesantren tentu mempunyai tujuan utama yakni mencari ilmu,sebab sebagai ummat muslim kita mempunyai amanah sebuah perintah yang menjadi kewajiban sesuai hadits yang berbunyi : Tholabul Ilmi faridhotun 'alaa kulli muslimin wal muslimat (mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan)
Untuk mendapatkan ilmu,caranya tentu kita harus belajar dengan sungguh-sungguh bahkan menghabiskan waktu yang cukup lama.
KH. Mohamad Aliyudin,sesepuh pondok pesantren Al-Hikamussalafiyyah beliau berkata "mencari ilmu itu bagaikan menggali sumur" artinya seorang santri harus terus menggali,tekun dalam belajar dengan waktu yang cukup lama hingga mendapatkan cahaya dari ilmu itu sendiri.
Kata NYANTRI mempunyai keterkaitan dengan NGAJI,di pesantren kita bukan hanya belajar dan di didik tentang ilmu agama saja. Namun,semua ilmu yang ada di alam semesta kita belajar juga untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya kelak, ketika kita setelah keluar di pesantren.
Sebab,tidak semua santri akan menjadi kiyai,akan mempunyai pesantren dan santri setelah keluar di pesantren.
Dipesantren kita berkumpul dengan teman-teman yang ada di berbagai daerah,berbagai perbedaan kebiasaan,berbagai sifat,berbagai kondisi keadaan orangtua dll.
Hanya dipesantren kita akan merasa sama rata,tidak mengenal anak dia orang kaya,dia anak pejabat,dia anak aparat dll. Di pesantren kita sama rata,sama-sama seorang pejuang untuk mencari ilmu, sama-sama sarungan. Hingga tidak ada perbedaan sosial.
Kenapa harus seperti itu? Sebab dipesantren kita NYANTRI, maka seorang santri dalam menjalani kehidupan sehari-hari penuh dengan seni.
Ada yang rajin ngaji,ada yang sukanya tidur,ada kreatif membuat karya seni,ada yang sukanya berekonomi (berdagang),ada yang suka olahraga,ada yang suka menulis dll.
Itu tumbuh dengan sendirinya dalam diri seorang santri,dan semua ilmunya di dapatkan juga ketika mengaji,maka jangan heran ketika seorang santri ketika pulang berbeda-beda. Itu sudah sesuai dengan kebiasaannya ketika di pesantren.
Seorang santri bisa menjadi apa saja,tidak hanya menjadi seorang kiyai,Yang terpenting dirinya bisa bermanfaat bagi lingkungannya.
Nyantri,ngaji lalu Ngabdi
Ngabdi ala Pesantren Al-Hikamussalafiyyah ini sudah melekat di dalam diri para santri. Sebab seorang santri yang mentafakuri diri akan menyadari setelah ia mendapatkan kebahagiaan.
Entah ia masih diam di pesantren ataupun sudah menjadi alumni,banyak cara pengandian yang dilakukan santri dan alumni,minimal silaturahmi kepada guru-guru di pesantren.
Ngabdi disana bukan serta Merta harus Ngabdi di Pesantren Al-Hikamussalafiyyah. Tapi lebih ke pengabdian kepada masyarakat.
Ilmu yang di dapatkan selama di Pesantren bisa bermanfaat dan dimanfaatkan dalam kehidupan nyata. Yang terpenting bisa bermanfaat untuk orang lain yang ada disekitarnya.
Pengabdian ke masyarakat dengan mengamalkan ilmu yang di dapat di Pesantren sama halnya mengabdi ke pesantren itu sendiri.
Arti dari pengabdian seorang santri tiada lain hanya ingin mendapatkan Do'a dan ridho dari seorang guru supaya mendapatkan keberkahan dari ilmu itu sendiri.
Sebab,ada kita mempunyai tiga orangtua yang harus kita hormati
Pertama adalah orang tua yang melahirkan kita, hal tersebut menurutnya merupakan sebuah kewajiban kita selaku anak untuk menghormati mereka karena telah melahirkan kita ke alam dunia.
kedua yaitu orang tua yang mendidik kita. yang dimaksud dengan orang tua yang mendidik kita adalah guru. Guru yang telah mengenalkan dan mengarahkan kita agar kita bisa selamat di dunia sampai di akhirat.
Dalam sebuah hadits dikatakan "Ridhollohi fii ridholwalidain,wa sukhthullohi fii sukhthil walidain" (HR. Tirmidzi). Yang berarti "Ridhonya Allah tergantung kepada ridhonya kedua orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada murkanya kedua orangtua."
Ini yang menjadi landasan seorang santri hati nya selalu terbangun untuk terus mengabdikab diri.
Yang terakhir adalah orang tua yang menikahkan kita (mertua), karena sejatinya mereka merupakan orang tua dari anak yang menyayangi kita.
Tiga Santri dari Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Raih Juara MTQ Tingkat Nasional 2022 di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Rabu (19/10/2022). Sumber : Media PPHS Online |
Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW,sekaligus bekali orangtua santri dalam bermedia sosial, Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah gelar Silaturahmi. Minggu (16/10/2022) |
Ada 500 orangtua wali santri yang hadir dalam kegiatan ini.
KH. Sa'dulloh,Pimpinan Pondok Pesantren dalam sambutannya mengatakan"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh orangtua santri yang telah hadir pada kesempatan kali ini.
"Adapaun tujuan diadakannya kegiatan ini selain silaturahmi pihak pesantren dan orangtua wali sekaligus memperingati maulid maulid nabi." Tuturnya
"Karena ada kehawatiran kepada orang tua santri,terkait banyaknya beredar kabar santri yang meninggal di salah satu pondok pesantren,bahkan kemarin saya melihat ada satu vidio beredar membawa background pesantren kami dengan narasi yang tidak sesuai faktanya",ujarnya.
"Maka pada kesempatan kali ini kami sengaja mengundang pak kapolres kabupaten Sumedang yang diwakili oleh Bapak Tri Suno sebagai Kanit II Satreskrim Polres Sumedang Dan ada juga kang Azis dari jurnalis",pungkasnya.
"Hal hal seperti ini yang menyebabkan kehawatiran kami terhadap para orangtua santri maupun masyarakat dalam memandang citra pesantren." Tegasnya
Kami dari kapolres menghimbau kepada seluruh orangtua santri dan masyarakat dalam bermedia sosial ketika ada kabar yang kurang baik (menimbulkan kebencian,kekisruhan) maka harus di saring dulu kebenaran nya. Ucap Tri suno
Tri Suno menegaskan "Jangan sampai ketika kita mendapat informasi yang belum jelas kebenarannya langsung percaya apalagi langsung sharing."
Sebab pemerintah sudah mengatur itu dalam Undang-undang ITE,dan jika ada pelanggaran tentu akan terjerat hukum. Ujarnya.
Azis Abdullah,ketua Forum Komunikasi Wartawan (FORKOWAS) Sumedang menyampaikan "Ada lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi berita hoax".
"Diantaranya,pertama Hati-hati dengan judul provokatif,kedua cermati alamat situs,periksa fakta atau tabayyun,cek keaslian objek (gambar), terakhir ikut serta mempelajari informasi anti hoax dengan ahlinya".
"Maka dari itu,kami menggagas kan Jurnalisme Santri. Dan mengajak kepada seluruh santri yu mari kita belajar menulis dengan baik dan benar,jadilah wartawan bagi pesantren anda sendiri." Pungkasnya.
"Dengan terlatih nya para santri dalam menulis,tentu akan sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri,keluarga,pesantren selebihnya bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.", tutup Azis
Silaturahmi orang tua santri baru,dalam rangka Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun 2022 di lapangan PP Al-hikamussalafiyyah,Rabu (13/07/2022). |
Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah gelar silaturahmi orang tua santri.
Kegiatan bertempat di lapangan pesantren dalam rangka masuknya PSB (penerimaan santri baru tahun 2022).
KH. Sa'dulloh sebagai pimpinan pesantren mengucapkan "ahlan wasahlan,selamat datang kepada seluruh orang tua dan calon santri baru",rabu (13/07/2022).
Seluruh orangtua santri setelah selesai administrasi di wajibkan sowan kepada pimpinan Pesantren, maksudnya supaya jelas menitipkan anaknya di pesantren dan mengetahui siapa yang di ikuti oleh para orangtua santri.
"Margi zaman ayeuna seueuer guru-guru nu ngawulang tahfidz di sakola-sakola terpadu teu pados jelas sanad ka ewlmuan na,malih teu sakedik guru-guru nu ngawulang Al-Qur'an nu t acan diajar Al-Qur'an",ucap KH Sa'dulloh dalam sambutannya.
"Mudah-mudahan putra putri nya bisa betah di pesantren,karna betahnya seorang santri menjadi modal awal",tuturnya.
"Maka dari itu di mohon selama 40 hari pertama,tidak usah nengok dan tidak usah menghubungi (telepon) putra putrinya dalam rangka mempercepat adaptasi", pungkasnya.
Dikatakan pimmpinan pesantren"Sebab 90% anak-anak yang tidak betah di pesantren karena orang tuanya yang tidak tahan menahan rindu kepada anaknya,seringnya di tengok juga berkomunikasi".
"Biarkan anak-anak nya bergaul dengan teman-teman barunya supaya beradaptasi dengan lingkungan yang barunya,untuk orangtua silahkan mau sosonoan dengan putra putrinya kami persilahkan sampai sebelum Maghrib", lanjut pimpinan pesantren.
Pimpinan pesantren menghimbau kepada orang tua santri baru karena Disini semua santri tidak boleh memegang hp,mohon kepada orangtua yang anaknya masih memegang hp bawa pulang.
Faktor kesuksesan santri itu ada 3 hal
Yang pertama yaitu gurunya,yang kedua adalah peran orangtua (sering bersilaturahmi kepada pengasuh pesantren dan pembiayaan anak selama di pesantren),supaya kita tau seperti apa aktivitas anak-anak kita keseharian nya selama di pesantren,yang terakhir yaitu faktor anak itu sendiri.
"Disini selain pesantren juga ada sekolah formal ada MTS,MA,dan SMK. Membina seorang santri dengan begitu banyak kegiatan kadang-kadang bikin santri kelelahan gurunya juga kelelahan. Mohon di fahami mohon di maklumi",tambahnya.
Harapan kami santri di sini menghafal Al-Qur'an nya sampai mutqin. Mari kita bersama-sama bekerjasama untuk meniatkan putra putri nya menjadi anak sholeh dan sholehah karna itu modal utama untuk meraih kesuksesan para santri. Tutup KH. Sa'dulloh.
Pengasuh pesantren Al-Hikamussalafiyyah KH. Muhamad Aliyuddin menyampaikan:
Upami hoyong berhasil murangkalih nyiar elmu syaratna teh aya 6
1. Rajin (tekun)orang yang sedang menuntut ilmu harus tekun jangan malas,apalagi disertai dengan cerdas.
Ilmu itu bagai mutiara, mutiara itu adanya di dasar laut jika ingin mendapatkan nya kita harus bisa berenang
2. Bersungguh-sungguh (mempunyai cita-cita yang tinggi) cita-cita itu harus setinggi langit meskipun kaki ada di dasar tanah.
3. Harus sabar (sabar orang tuanya juga orang yang sedang mencari ilmunya)
4. Ada biaya nya
5. Ada yang membimbing (gurunya)
6. Waktu yang panjang (lami waktosna) sebab nyiar elmu sapertos ngagali sumur sateuacan kaluar caina tertus gali.
Ayi Abdul Kohar,seorang direktur media PP Al-hikamussalafiyyah eban amanah baru menjadi Kepala MA Plus Al-Hikam. Selasa (12/07/2022). |
Direktur Media Pesantren Al Hikamussalafiyyah, Ayi Abdul Kohar, S.Pd. emban Tugas sebagai Kepala MA Plus Al Hikam Periode 2022-2025.
Hal tersebut secara resmi disahkan dalam kegiatan Pelantikan dan Pengukuhan Kepala-kepala lembaga yang bernaung di Yayasan Pendidikan Islam Mohammad Aliyuddin di Aula Yayasan Selasa, 12 Juli 2022.
Ketua Yayasan, KH. Sa'dulloh dalam sambutannnya seteh melantik mengatakan bahwa regenerasi dalam sebuah organisasi apapun perlu dilakukan, termasuk pada lembaga pendidikan.
"Tujuannya, supaya lembaga tersebut dapat lebih berkembang dalam hal meningkatkan kualitas dan kuantitas pribadi, maupun lembaganya sendiri". Ujarnya.
Sementara itu, ketika diminta tanggapan oleh wartawan media PPHS Online, ayi menyampaikan bahwa penunjukannya sebagai kepala MA Plus Al Hikam yang baru merupakan hasil dari musyawarah Pengurus Yayasan.
"Apa pun yang menjadi tugas dari yayasan, insya allah siap melaksanakannya, dan mohon doa dari semua stakeholder agar amanah yang diembannya bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya". Tutur Ayi.
Ayi juga menambahkan, dengan terpilihnya sebagai Kepala MA Plus Al Hikam, tidak akan pula berhenti sebagai Direktur Media Pesantren.
"Meski kini menjabat sebagai kepala MA Plus Al Hikam, di Media pesantren juga akan tetap aktif membimbing dan membina tim media". Tutupnya.
Seorang manusia memiliki fase hidup 7:7.
7 tahun pertama ia habiskan untuk masa anak-anak.
7 tahun ke-2 ia habiskan untuk masa pertumbuhan.
7 tahun ke-3 ia habiskan untuk masa mencari ilmu.
7 tahun ke-4 adalah masa dimana ia dituntut untuk menikah,apalagi umurnya sudah 25-28.
7 tahun ke-5 ia harus memiliki penghasilan tetap.
7 tahun ke-6 ia harus diam di suatu lingkungan dan. tidak boleh berpindah lagi (mukim).
7 tahun terakhir ia harus mempersiapkan kematiannya, memperbanyak ibadah dan bertaubat.
Awali kegiatan tasyakur akhirusanah,seluruh santri dan pengajar pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah gelar ziarah kubur,jum'at (24/06/22). |
Ada tujuh pesantren yang ikut berlaga diantaranya Ponpes darul hikmah,ponpes Al-Marzuqiyah,ponpes Al-aqsa,ponpes Al-Ma'soem,ponpes Al-ma'mun,ponpes ulumul Qur'an,dan ponpes persis sangongge.
Hasil undian dari panitia Pesantren Al-Ma'soem kenagian main ke dua pada pukul 11:00 WIB melawan pesantren ulumul qur'an,selasa (21/06/22).
Babak pertama pesantren Al-Ma'soem berhasil menguasai lapangan dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.
Berlanjut pertandingan babak ke dua, pesantren Al-Ma'soem meskipun sudah memenang tetap semangat dan haus gol,kembali memasukan 4 gol ke gawang lawan.
Pesantren ulumul Qur'an hanya mampu memasukan 1 gol ke gawang pesantren Al-Ma'soem, hingga pertandingan di menangkan olah pesantren Al-Ma'seoem dengan skor akhir 6-1.
Agus yudi sebagai official mengatakan "Motivasi tinggi dari anak-anak kami dengan harapan menjadi juara di kabupaten Sumedang supaya lanjut ke tingkat selanjutnya".
Liga santri piala kasad sumedang ini berlaga di stadion ahmad yani Sumedang.
Ada tujuh pesantren yang ikut berlaga diantaranya Ponpes darul hikmah,ponpes Al-Marzuqiyah,ponpes Al-aqsa,ponpes Al-Ma'soem,ponpes Al-ma'mun,ponpes ulumul Qur'an,dan ponpes persis sangongge.
liga santri ini di buka langsung oleh bupati Sumedang
"Atas nama pemerintah kabupaten Sumedang kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan,Semoga pelaksanaan berjalan lancar sukses",kata bupati
Ada beberapa makna dari liga santri jni yang paling utama itu silaturahmi,yang kedua ajang untuk menyalurkan bakat para santri, selanjutnya santri bisa jadi apa saja,bisa jadi atlet sepakbola,bupati,dll. Tambahnya.
Mudah-mudahan adanya liga santri ini bisa menghasilkan atlet-atlet dari kaum sarungan(santri) yang berkualitas juga dapat Mengharumkan nama baik Sumedang."tutup bupati ***Helmi
Pembina Pesantren, Ustadz Dr. H. Otong Surasman, SQ MA mengatakan, pendaftaran dilakukan melalui daring maupun luring hingga tanggal 15 Juni 2022.
Adapun pendiri (mu’asis) pesantren Habiburrohman yaitu H. Aang Gunawan menjelaskan bahwa pesantren Habiburrohman didirikan dengan tujuan memberi peluang dan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu tapi memiliki semangat tinggi dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an. Sehingga di pesantren Habiburrohman semua santri dibebaskan biaya Pendidikan.
Para pengajar (asatidz) di Pesantren Habiburrohman merupakan alumni dari pesantren-pesantren dan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Pesantren Al-Hikamussalafiyah Sumedang, dan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta, dll.
Para santri di Pesantren Habiburrohman ini dikhususkan untuk menghafal Al-Qur’an (Tahfidz) 30 Juz dengan target waktu tiga tahun khatam 30 Juz.
Dari sejak berdirinya yaitu tahun 2019, alhamdulilah Pesantren Habiburrohman telah berhasil melahirkan beberapa santri yang khatam tahfidz 30 Juz.
Selain Tahfidz Al-Qur’an, seluruh santri juga dibekali pelatihan bahasa Arab, bahasa Inggris, serta fikih sirah, dakwah, dan kontemporer. Ada pula pelbagai pelatihan, semisal tilawah, kaligrafi, dll.
Untuk menjadi seorang santri Habiburrohman, pendaftar harus berstatus santri kurang mampu (yatim dhu’afa). “Untuk tahun ini, kami menerima kuota sebanyak 25 Santri usia lulusan SMP.
Pesantren ini khusus santri laki-laki, kami belum menerima calon santri perempuan” ucap Ustaz Nurwahid Fauzi selaku Kepala Madrasah.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor: 0811-2374-444. Atau bisa datang langsung ke lokasi pesantren.
Sebagai Umat Islam kita harus mengetahui banyak hal yang terkadang kita menganggap nya sepele, padahal hal itu sangat penting untuk menggapai ridhoNya.
Hal yang sering kita lakukan diantaranya yaitu silaturrahmi, terkadang kita tidak tahu hikmah dari silaturahmi ini.
KH. Muhammad Aliyuddin sesepuh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah Sumakantri Tanjungkerta Sumedang, dalam acara halal bihalal alumni menyampaikan beberapa hikmah dalam silaturahmi.
Perkara anu nyaketkeun kana surga nebihkeun tina naraka
1. Ibadah ka gusti allah
2. Ngadegkeun solat
Lima bekel di akhirat, 1 solat, 2 puasa, kentel peujit (puasa) kuru cileuh (tahajud) 3 cisoaca, anu ngajalaran tobat
3. Ngaluarkeuna zakat
4. Silaturrahmi
*Silaturrahim ka Ibu rama matak umur panjang*
*Silaturrahim ka Guru matak elmuna manfaat*
Nu di anjurkeun dina silaturrahim, sumping, pami tiasa nyandak hadiah, pami teu aya sumping we hungkul
10 hikmah silaturahmi
Saur syekh sulaiman al bujairimi
1. Rido allah
2. Bararungah baraya /idkholussurur ( pang utama2na amal, nyaeta ngabingahkeun manah papada muslim)
3. Nga bibingah malaikat
4. Silih alem
5. Ngalebetkeun kabingung ka syetan
6. Nambih2 yuswa
7. Berkah rizki
8. Matak bingah nu tos mararaot
9. Nambih2 kana silih pika deu2h
10. Nambih ganjaran saba'da maot, kumargi kasaean salami silaturrahmi kasebat sebat
Pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah gelar kegiatan halal bi halal bersama para alumni.
Kegiatan ini sekaligus MUNAS (Musyawarah Nasional) pertama IKAPPAS (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah), Sabtu (28/05/22).
Halal bihalal juga Musyawarah Nasional IKAPPAS ini untuk memperkuat tali silaturahmi alumni pesantren.
Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra antusias turut menghadiri karena beliau dulunya juga santri.
"Ternyata silaturahmi yg benar itu ya begini, saya di depan ngomong yg di belakang asik ngobrol. berbeda dengan saat saya halal bi halal di DPRD semua orang tidak berani ada yang bicara", Kata Irwansyah.
"Makna halal bi halal kali ini saya dapet, nanti ketika saya rapat akan ngomong"silahkan kalian ngobrol di belakang saya ngomong di depan", guyon nya.
"halal bihalal yang benar itu ya begini, sebab benar apa yang slalu di katakan kiyai. "Sudah lama tidak bertemu teman lama waktu dulu mesantren,terus kalo ga sekarang ngobrol pas ketemu halal bihalal mau kapan lagi, tentu tak ada waktu lagi", Pungkas nya.
"Karena kiyai bilang meskipun 1jam berada di pesantren al-hikam ini dianggap alumni, saya mohon kepada rekan-rekan semuanya jangan anggap saya siapa-siapa lagi, anggap saya alumni di sini", tutup Irwansyah sambil tersenyum ***Helmi
Pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah akan menggelar kegiatan halal bi halal sekaligus MUNAS (Musyawarah Nasional) pertama IKAPPAS (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah).
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari sabtu 28 Mei 2022 yang bertempat di Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang.
Adanya Musyawarah Nasional IKAPPAS ini untuk memperkuat tali silaturahmi alumni pesantren.
"Alumni pesantren Al-hikamussalafiyyah saat ini sudah ada di berbagai daerah, kabupaten kota, hingga dari berbagai provinsi", ucap Ayi salah satu asatidz Pesantren
" Maka dari itu, kita mengadakan halal bi halal sekaligus Musyawarah Nasional IKAPPAS pertama, supaya alumni pesantren Al-hikamussalafiyyah terorganisir" kata ayi, Kamis(26/05/22).
"Yang lebih penting daripada itu, bukan hanya terorganisir secara tekstual saja. Namun secara kontekstual sebagai alumni tentu masih terikat kuat mempunyai kewajiban terhadap pesantren juga masyarakat", tuturnya.
"Saya berharap setelah halal bi halal dan Musyawarah Nasional nanti, menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Khusus nya untuk pesantren umumnya untuk kita semua sebagai alumni pesantren". ***Helmi
FORKOWAS.com – Pimpinan Pesantren Al Hikamussalafiyyah, H. Sa’dulloh mengatakan, proses belajar untuk menjadi orang sukses membutuhkan waktu yang lama dan perjuangan berat.
“Proses belajar dan proses mencari ilmu untuk menjadi orang sukses itu memerlukan perjuangan yang berat, panjang perjalanannya, dan waktu yang lama,” kata H Sa’dulloh dalam kegiatan Tasyakur Akhirussanah Yayasan Pendidikan Islam Mohammad Aliyuddin di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021).
Perjuangan mencari ilmu itu tidak hanya terbatas sampai selesai pesantren atau sekolah saja, atau tidak hanya selesai sampai berumah tangga. Tetapi, mencari ilmu itu harus terus dilakukan selama kita masih hidup, lanjut H. Sa’dulloh.
“Kalau ingin mendapatkan kualitas ilmu, maka proses belajar mencari ilmu itu harus lama,” tegasnya. Silahkan bacalah biografi orang-orang yang sukses dalam mencari ilmu. Lihat bagaimana perjuangan para kiai, para ulama, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh masyarakat yang telah sukses.
“Kalau melihat orang sukses, jangan hanya kagum saja. Tapi lihat bagaimana perjuangannya dan kalian ikuti,” ucapnya. Sebagai contoh, menghafal Al qur’an sampai lancar itu butuh waktu lama, tidak bisa instan atau cepat.
Beres menghafal Al quran, itu hafalan harus terus dijaga. Dan, proses manjaga hafalan Al quran sampai betul-betul lancar, itu butuh waktu cukup lama. Perlu istiqomah sampai 18 atau 20 tahun.
“Kalau selesai menghafal Al quran 3 tahun, terus hafalan itu ditinggalkan, maka akan habis hafalan Al-Qur’an tersebut dan tidak akan lancar-lancar,” ungkap H. Sa’dulloh.
Itu baru belajar ilmu menghafal Al-Qur’an saja, belum kalau ditambah belajarnya dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Seperti ilmu fiqih, tauhid, falak nahwu, shorof. Belum ditambah ilmu umum yang lainnya. Waktu belajarnya akan membutuhkan waktu lama lagi.
Apalagi kalau mengikuti seperti pengalamannya para kiai dan ulama zaman dulu. Sampai tua pun masih tetap berada di Pesantren belajar kepada guru-gurunya. Kalau anak-anak zaman sekarang, kadang-kadang baru belajar 3 tahun saja di Pesantren, sudah mau istiqomah diam di rumah. Maunya nikah saja, berkeluarga, dan sudah menganggap selesai mencari ilmu itu.
“Jadi saya tegaskan ulang, lanjutkan mencari ilmu. Rugi kalau mencari ilmu hanya sebentar saja. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses,” ujar H. Sa’dulloh. (Helmi)***